Setelah
Bagus Darso (nama kecil KH. Abdul Manan) menyelesaikan pelajarannya di Pondok
Tegalsari Ponorogo, beliau lantas mendirikan pondok di daerah Semanten [2km
arah utara kota Pacitan], Namun dikemudian hari pondok tersebut akhirnya
dipindah ke Tremas.
Usaha
pertama kali yang dilakukan untuk membangun tempat pengajian sudah barang tentu
mendirikan sebuah masjid (terletak agak ke sebelah timur dari masjid yang
sekarang). Dan setelah santri-santri dari jauh yang sebagian berasal dari bekas
santri-santrinya di Semanten mulai berdatangan, maka dibangunlah sebuah asrama
pondok di sebelah selatan masjid. Sudah barang tentu keadaan masjid dan asrama
pondok pada waktu itu masih sangat sederhana sekali, atapnya masih menggunakan
daun ilalang dan kerangka lainnya masih banyak yang menggunakan bahan dari
bambu.
Perkembangan
Pondok Tremas pada masa itu sumber dananya diperoleh dari mertuanya, yaitu
Demang Tremas Raden Ngabehi Honggowijoyo, karena membangun pondok adalah memang
merupakan tujuan utama dari Raden Ngabehi Honggowijoyo untuk mengambil Bagus
Darso sebagai menantu.
Demikianlah
sedikit sejarah berdirinya Pondok Tremas yang dipelopori oleh beliau KH. Abdul
Manan pada tahun 1830 M
Posting Komentar